Skip to main content
Melulu kopi | Puisi tentang kopi khayalan dalam secangkir kopi. Bagi mereka para penikmat kopi dapat dipastikan mereka akan merasa ada yang kurang dalam hidupnya atau tak  lengkap ketika dalam sehari tidak menikmati secangkir kopi. serasa ada sesuatu kurang bila belum mengawali harinya dengan secangki kopi.

Khayalan dalam secangkir kopi, judul puisi di kesempatan ini, bagaimana puisinya, untuk selangkapnya silahkan disimak saja berikut ini.

KHAYALAN DALAM SECANGKIR KOPI

Jika saja keinginan serupa membalikkan telapak tangan.
Andai saja keinginan langsung di kabulkan.
Aku ingin menjadi pejabat negeri ini.
Akan aku jadikan negeri ini menjadi negeri kopi.

Negeri yang indah dengan harum bunga kopi berkembang.
Wanginya menyeruak hingga pelosok nusantara.
Membius yang bertikai dalam perang.
Hingga tertidur tanpa memikrirkan ego mereka.

Negeri yang damai dengan kedai kopi dimana mana.
Rakyat dan pejabat duduk ngopi bersama.
Bersanding dengan elit politik,
Hingga tiada lagi yang berpikiran licik.

Logo kuning, merah,biru dan semua elit elitnya.
Ngopi Bersama membicara kemajuan negara.
Tak ada lagi sengol sana sengol sini.
Cekik sana cekik sini untuk menguasai.

Tak ada lagi jatuh menjatuhkan.
Tak ada lagi rakyat yang kecewa.
Tak ada lagi demo-demo bayaran.
Semua merasa puas dan percaya.

Tetapi ini khayalan yang tak mungkin menjadi kenyatan.
Hanya angan-angan dalam secangkir kopi.
...yang kunikmati di kala malam merayap perlahan.
Meninggal kan senja yang sedari tadi berlalu pergi.

#anderline
BLPN 090116 21:14

Demikianlah puisi tentang kopi khayalan dalam secangkir kopi, baca juga puisi kopi yang lain, ditulis para pujangga kopi, atau artikel tentang kopi yang kami sajikann di blog melulu kopi, terimakasih sudah menyimak puisi kopi diatas semoga menghibur.

You Might Also Like: