Dari sinilah rasa bosan itu berbicara dengan kata hati yang dalam "ciee" hingga saya tulis kata berbait (puisi) di bawah ini.
PETAKA SECANGKIR KOPI
Oleh: Anderline
Masih tentang kopi yang mematikan.Pagi siang malam hingga kembali malam
Masih saja kopi jadi topik utama pembicaraan
Bosan mata melihat, pening mata baca pemberitaan
Semua media berlomba menjadi yang terdepan
Kwalitas tak menjadi proriatas lagi
Yang penting artikel tampil di depan
Hingga berita kurang akurat pun tersaji
Ulang diulang,butar diputar kembali.
Itu itu saja, tanpa jelas siapa pelakunya
Apa motif di balik kejadian yang terjadi
Hingga heboh sampai ujung nusantara
Benarkah petaka secangkir kopi
Atau pengalihan isu kopi aroma sianida
Hingga pandang tertuju pada cita rasa kopi
Memabʋkkan para pemburu berita.
Bagaiman dengan Freeport?
Bagaiman dengan kasus korupsi.
Masihkah media media mengingat?
Kasak kusuk yang terjadi di negri ini.
Ayo.. kita ngopi dulu, ayolah...
Kita rakyat jelata hanya jadi penonton
Tetapi kita juga harus pintar memilah
Mana berita yang baik dan mana berita penuh kebobrokan.
#anderline
BLPN 040116 15:15
Demikianlah puisi tentang kopi petaka secangkir kopi, baca juga puisi kopi yang lain di blog ini, yang di tulis oleh para pujangga kopi atau artikel tentang kopi yang lain, yang kami sajika, semoga puisi kopi diatas, dapat menghibur terimakasih sudah menyimak puisinya.