Skip to main content
Hati yang rindu tercampak dalam secangkir kopi rindu. Setelah quotes tentang kopi dan cinta atau puisi kopi rindu dan puisi kopi cinta, menghiasi halaman blog melulu kopi, maka kali ini sajian kata kata kopi, dalam  format berbeda "cerpen kopi" di sajikan untuk penikmat kata kata indah tentang kopi. tentunya diantara para penikmat kata kopi pasti ada yang menyukai cepen yang mengisahkan tentang hati yang rindu, dan berikut ini cerita singkat tentang kopi berjudul hati yang rindu dari pujangga kopi, yuk kita simak saja.



HATI YANG RINDU
Karya: Chinta Syair Senja

Langkah awal menemukan cinta sejati. Mengusik goresan di bukit senja, berkabut mulai tersedu-sedu. Tinta-tinta berdarah mengores di kanvas berbingkai rindu.

Menerjang badai sayatan sembilu membuncah kelu. Darah tinta-tinta bermain-main di ujung pena menghunus laku. Terbuang bagai sampah nurani tak berbelas kasih.

Break coffee cafe 00.30

"Mega menua tanpa gemintang."
"Fanny, kenapa kau berkata seperti itu?"
"Beni, harusnya kamu lebih tahu tentang malam. Bukannya berbalik tanya."
Senyum manis pun terlihat dari rona-rona Beni.
"Karena malam menjadi temanku, Ben."
"Okh! Kukira kenapa kau bicara seperti itu."
"ini bukan kekata konyol pertamaku."
"Fanny, jangan marah begitu."
Muka Fanny pun terlihat lusuh. Seperti menyimpan rahasia. Apa yang dia pikirkan? Beni merasa ingin tahu.

Malam menjelma angan semu berbingkai puisi-puisi kekecewaan. Isak tangis menabur pijar pesona membayang sekelebat tentangmu.

Wah...! Wah...! Ada apa ini ujar Anjar yang baru datang. Beni dan Fanny hanya menoleh sesaat sambil meneguk secangkir kopi yang tersaji di atas meja yang sudah mulai hangat. Beni menarikkan kursi untuk Anjar yang baru nongol.

"loe, napa Fann...? Lusuh banget."
"Kagak. Mang napa?"
"Lah! Kok balik nanya gw."
"Biasa Jar baru putus cinta."
"Iya, mang loe laku yeaaaah Fann?"
Hahahaaaa... Ledekan pun semakin bikin muka Fanny semakin lusuh dan berantakan.

02.00

Fanny berdiri dan berkata seperti aku harus pulang. Pamit Fanny untuk 7 sahabatnya itu. Entah apa yang terjadi hatiku bagai tercabik-cabik merasakan rindu yang tidak terbalas.

TERCAMPAK RINDU

Beribu tanya menepi hati
Sejengkal harapan ternanti
Waktuku tersunting
Sepi

Mimpiku
Melena pilu
Di antara bisu
Kekata puisi melukis kelu

Pernahkah
Kau mengerti
Hatiku tercampak rindu
Di antara kisah semu

Kini hanya tergantung tegar. Ketika kamu tanpa kabar berita. Menyusuri kenangan manis. Menjemput mimpi dalam hidup. Tuhan, hanya pada-Mu aku mengadu.

Jodoh, rizki, dan kematian adalah takdir Tuhan. Kita hanya manusia yang memeran kehidupan bagai drama dan Tuhan adalah sutradaranya.

Bandung, 29 April 2018



Demikianlah Cerita singkat tentang kopi, hati yang rindu tercampak dalam secangkir kopi rindu, semoga dapat menghibur anda yang sedang mencari kata kata kopi cerpen kopi, simak dan baca juga kata kopi yang atau artikel tentang kopi yang kami update di blog tentang kopi ini.

You Might Also Like: