Skip to main content

Puisi tentang rindu dan kopi di pagi hari yang sangat mengena di hati. Selamat pagi atau selamat malam dan selamat sore para pencinta kata kata kopi dan puisi kopi.

Kembali lagi dengan sajak kopi pagi atau puisi kopi pagi dalam bentuk kata kata rindu dan kopi di pagi hari yang dirangkai dengan kata tentang kopi yang mengena di hati tentunya.

Puisi rindu dan kopi yang dipublikasikan ini mengisahkan tentang rindu dan kopi yang dipadukan dengan kata kata cinta sehingga bait bait puisinya sangat indah dan menyentuh di hati.

Nah Bagaimana cerita puisi kopi dan kata rindu dalam bait puisi kopi yang ditulis oleh Budi Pepenk, untuk lebih jelasnya berikut ini adalah puisi tentang rindu dan kopi di pagi hari yang sangat mengena di hati, dengan judul puisi rindu dan kopi. silahkan disimak saja dibawah ini.


RINDU DAN KOPIOleh: Budi Pepenk

Ketika rindu padamu hanya bisa kutenggelamkan dalam secangkir kopi
Sisa gelisah percakapan kita malam tadi
Pagi telah mengambang
Hanya aromamu yang tertinggal
dalam kepul asap kopiku.

Kembali berbicara tentang jarak
Kopi yang mendingin, serta hanya kretek berbatang batang yang mengabu

Rindu adalah bui
Saat hasrat hanya bisa menuai sepi
Cintai kita adalah hitam dengan rasa pahit tapi punya sensasi.

Terkadang dikota ini
harus kubayar sepi dengan kopi yang semakin pahit kunikmati.
Pekat, hitam legam
Hanya bungkam
Rindu dalam diam

Acapkali harum kopi dan pelukan,
menjadi harapan terbaik
yang menghangatkan, yang menentramkan
Walau selebihnya hanya dusta yang dengan pintar kita samarkan.

Kau minta seduhkan lagi kopi
berharap mengerti kesempatan kedua selalu ada, tapi kurasa tak akan pernah lagi sama..

Aku lelaki pencumbu malam,terbiasa sendiri, hingga secangkir kopi dan merindumu
Seolah hanya sebuah rutinitas kecil yg terasa pahit tapi harus kunikmati

Mungkin, seperti inilah takdir sang penulis,
menoreh luka, dan harus menulis sajaknya
Bahkan cinta pun terkadang lupa, bahwa kita hanyalah dua pribadi dalam keterasingan yang mencoba sok kenal akrab dengan keramahan luka.

Badai menggelora ketika petikan gitarku tak mampu mengiringi sayatan gemulai biolamu.
Lalu kutemukan kamu hanya sebagai uap dalam cangkir kopiku.
Segala yang sementara, yang cepat raib begitu saja.

Kau berjalan terburu, menerjang gerimis,
dengan air mata, hingga hilang di kegelapan.
Sejak itu, kau atau aku, yang tak akan pernah kembali datang.

Kini harus kubuang keluh pada doa doa dimalam sunyi
kangen yang kuharap tandas dalam ciuman dan pelukan, sudah,... mengendap, semakin pahit dan dingin.
Tapi kutelan meski perlahan.
Terucap ikrar penantian, diaamiinkan kopi yang diam

Biar sajak yang bicarakan tentang jarak,
Karena dia lebih tau cara hargai rindu

Magelang, 151018


Demikianlah sajak kopi pagi dalam bentuk puisi tentang rindu dan kopi di pagi hari yang sangat mengena di hati. semoga puisi kopi pagi serta kata kata rindu dan kopi diatas dapat menghibur bagi para penkmat kopi dan pencinta kopi sambil menikmati secangkir kopi.

You Might Also Like: