Berkaitan dengan kata kata kopi, dan blog Melulu kopi, puisi tentang kopi yang diupdate dikesempatan ini adalah sajak kopi dan puisi kopi yang di tulis dua orang pujangga kopi, adapaun masing masing judul puisi dan sajak kopi,antara lain.
- Sajak kopi Masyarakat
- Puisi kopi membakar.
SAJAK KOPI MASYARAKAT
Imam Al Trezno
kopi hitam menemaniku malam ini.Tertawa gembira senikmat pahitnya kopi.
Asapnya mulai meninggi.
Dan ku menatap kerasnya hidup ini.
Semua tak bisa terkendali.
Kekerasan dan korupsi tiada henti.
Lihatlah sang penguasa.
Makan di lestoran bintang lima.
Tidur dirumah gedung bertingkat tinggi.
Kerja rapi, bersih, berdasi, naik mersi.
Sadarlah sang penguasa.
Gajimu dari kami.
Masyarakat jelata yang susah payah mencari rizki.
Tapi kau tega berkorupsi.
Apa gajimu kurang tinggi?.
Coba mengertilah hidup kami.
Huuu....
Santai sedikitlah, sambil menyalakan rokok yang tinggal sebatang.
Kopiku mulai dingin.
Kuminum perlahan.
Menatap anak remaja masa kini.
Semua tak bisa di bilangi.
Pergi dʋgem, pakai nʌrkoba, freᥱsᥱx merajalela.
Meraka hanya biar keren atas sesama.
Yaaa.... itu saja...
Sajak kopi malam ini..
KOPI MEMBAKAR
Oleh :siamir marulafau
jangan di kau membakar diriku di dalam secangkir kopidi kau suguhkan pada malam hari
laraku akan tersayap sepanjang tahun
tak akan ada angin spoi menghembus rasa pedihku
sementara kulitku berlumuran cairan nanah tak menentu
tegakah di kau dolar-dolar menggila berenang di dalam cangkir kopi panas sepanas sinar mentari
tak akan ada tempat teduhku
dengan air mata berlinang mencari nafkah ke sana sini
sementara tempatku di kau gusur
lahan-lahanku dibenamkan jadi gedung pencakar langit
mata pencaharianku tersendat di tong sampah dengan siraman air kopi panas
sungguh nasib malang tak meraih bintang bercahaya
di malam hari sepi sesepi kuburan
di sana tak akan ada lawan bercerita
dahsyatnya kehidupan melarat sampai ujung dunia
itu pun tak akan ada yang perduli
kucing dan anj1ng pun masih melirik tuannya diterpa api panas
sementara di kau tak tenggang rasa
tak akan tenggang kepedihan semua umat
mengulurkan tangan di atas awan
di kala awam tak berdaya
hanya merintih kelaparan di bawah jembatan gantung tiada tara
sungguh pedih perih lukaku makin terbakar
tak akan ada obat penenang dalam hati bergejola
sekian lama kutahankan dalam renungan kemiskinan
syairku di jananan akan bertempur membias pada setiap umat
Demikianlah sajak kopi dan puisi kopi, yang berisikan rangkaia kata kata indah kritik, dengan mengunakan kata kopi. baca juga artikel tentang kopi, yang lain di blog ini semoga saja dan puisi kopi yang disajikan dapat menghibur bagi para pencinta kopi.