SESENDOK KOPI CINTA UNTUK MELA
Pagi berkabut tatkala mentari bersembunyi maluDi balik awan terbungkus kelabu
Pada mega mega yang berarak menutup senyumku
Seruan petir menghentak, dentuman di langit paras gelap menyandang
Pekikan guntur menghantar bayangan pada senyum mela yang kian menayang
Langit berwarna abu mencincang sejuta kenang di pelupuk melintang
Mela,
Satu nama mengisi kedalaman jiwa di lubuk kalbu
Pada riap rambutmu ku terpaku di hembusan bayu
Pada tatap matamu ku terpana di pandangan sayu
Satu hari ku tak pernah melupakanmu
Dalam seruan kata kata yang membelenggu
Pada bibirku yang terkatup membisu
Mela secangkir rasa ini mengantarku di semu
Pada dinginnya senyum pagi mu yang berselimut beku
Di sesendok kopi cinta dariku yang menghangatkanmu
Membunuhku di kesepian hidupku
Mela,
Ku merindukanmu
Saat pagi berbalut angkasa abu
Ku disini terpaku di jendela kayu
Memandang bayang parasmu
Di kejauhan alam yang telah berbeda waktu
Hony. 081014. Skb/Plb/Wrk
Demikianlah puisi tentang kopi sesendok kopi untuk Mela. Baca juga puisi kopi yang lain atau artikel tentang kopi, semoga puisi kopi diatas yang di tulis para pujangga kopi, dapat menghibur, terimaksih sudah menyimak