Skip to main content
Puisi aku dan kopi hitam. Setelah puisi kopi pagi dan berbagai macam puisi tentang kopi dan kata kata kopi menghiasi halaman blog melulu kopi, kembali kali ini puisi kopi cinta dengan judul puisi aku dan kopi, sebagaimana cinta adalah perasaan yang mucul dari dalam hati yang terdalam yang terkadang dihiasi dengan cemburu, dan terkadang juga membawa sakit hati yang mendalam, namun itulah cinta, suka duka, pahit dan manis asmara adalah bunga-bunga bunga perjalanannya.

Puisi aku dan kopi adalah salah satu dari dua puisi tentang kopi yang diupdate saat ini, yang tentunta menceritakan tentang kata kata cinta yang dirangkai dengan kata kata puisi yang mmenarik sehingga menyajikan keindahan kata kata puisi dan perpaduan kata kata tentang kopi dalam bait-baitnya.

Puisi Aku Dan Kopi

Aku dan kopi merupakan sebuah kata kiasan yang mendeskripsikan tentang apa yang dirasakan sang penulis puisi, begitupun halnya dengan kata kopi pahit pada puisi kedua dengan judul puisi kopi pahit mendekripsikan hal-hal yang dirasakan penulis puisinya. bagaimana cerita cinta dan kata kata kopi dalam dua puisi tersebut, selengkapnya disimak saja berikut ini.

Aku dan Kopi
Oleh: Sindus Seran

senja mengadu...
pada malam yang hampir membunuh cahaya
di ujung dermaga tempat sang dewi
memupuk kasmaran pada sang musafir

aku di situ...
di dermaga bersama melodi
dan kopi
berharap samudera kan bernyayi
isi hati sang dewi
yang masih kasmaran

aku cemburu...
untuk siapa bingkisan cintaku
aku ingin bercermin
tampan atau burukkah aku
namun kopiku terlanjur hitam
dan pahit
wajahku dilahap hitamnya
cintaku diracun pahitnya

adakah dewi itu mencintaiku
saat aku tak mampu ber
cermin
pada kopi
di unjung dermaga


Kopi Pahit
Oleh: Tugus Lungset

Kau kira hujan telah tertawa
Melihatku dipeluk basah.?
Anggap angin tiada
Sebelum air matamu mengering
Air yang mengalir di guratan urat wajahmu
Telah bermuara di sendang suara
Sebab jauh berpisah
Sebab rindu tak kuasa

Kekasih. . .
Biarlah senyummu tetap gila
Meski senyummu bersama air menetes
Tunggulah mentari, pelangi akan menjumpaimu
Sungguh, tiada lagi kata
Tiada lagi kopi yang pahit
Tiada lagi, pemandangan terindah


Demikianlah puisi aku dan kopi dan puisi kopi pahit, baca juga kata kata kopi atau puisi tentang di blog mellulu kopi, semoga dua puisi diatas dapat menghibur sambil menikmati secangkir kopi, terima kasih sudah berkunjung.

You Might Also Like: