Puisi kita dan secangkir kopi ini adalah format puisi naratif, Nah bagaimana cerita kopi dan bahasa puisi dalam puisi kopi hitam tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
KITA DAN SECANGKIR KOPI HITAM
Oleh: Andika & Putrie
Manis pahit arti jalinan saling kita kecap. Pada bibir cangkir kopi tertuang. Di sela kepulan aroma asap, entah siapa memulai bincangkan tentang pekat. Ya, hitam pada larutnya manis yang dengan tulus kita satukan."Seperti larutan inilah, terkadang persahabatan menjadi nikmat ketika dua rasa berbeda dalam sewadah"
Katamu bersama sungging yang masih kulihat adanya getir di sudut bibir. Masih kuamati sepasang kornea. Di sana, kemarin ada bening tertahan berkaca. Selagi telinga kita memerah, seolah angin begitu riang tiupkan panasnya kabar.
"Biarkan saja mereka berkata apa. Sehitam kopi inikah jiwa raga? Satu dari kita menjadi pelengkap nikmat sebutir manis di dalamnya"
Kau diam. Lentik jemari perlahan memutar, ikuti arah bibir cangkir melingkar. Kau tetap tersenyum. Aku kagum. Tiada heran betapa banyak sayap-sayap siap merengkuh, sebab kesabaran memagar pada arti kata indahnya persahabatan.
Senja ribuan hari, semoga kita masih bersama dalam secangkir kopi. Terlepas dari apa dan bagaimana pandangan dunia, kita ..., tetaplah bagian di antara mereka yang pahami sebuah fakta makna.
Kita dan secangkir kopi ... Berbagi suka duka nan mengental mengisi dada. Bersamamu jualah kini sayap-sayap itu menyapa tiap waktuku.
Senyum Sahabat; 15012018
Demikianlah puisi naratif dengan judul puisi kita dan secangkir kopi hitam, baca juga puisi-puisi tentang kopi di blog sepesial kata kopi ini, semoga puisi kopi diatas dapat menghibur bagi pembaca yang menyukai rangkaian kata kata kopi.