Skip to main content

Puisi secangkir kopi pekat dan puisi berbagi kopi. Kembali dengan puisi tentang secangkir kopi atau puisi kopi yang dirangkai dengan kata kata puisi yang berkisah tentang keindahan kata kata kopi yang diracik oleh pujangga kopi, sehingga menyijikan puisi indan dan puisi menarik dalam puisi secangkir kopi.

Puisi yang menceritakan tentang secangkir kopi yang diterbitkan kali ini ada dua puisi yang ditulis oleh pujangga kopi, bernama R. Galih Wijayanti, dan masing masing judul puisinya diantaranya.

  1. Puisi secangkir kopi pekat untuk Dokterku
  2. Puisi berbagi kopi.

Nah bagaimana cerita secangkir kopi dalam dua puisi tentang kopi tersebut, apakah berkisah sama seperti puisi-puisi kopi yang di terbitkan sebelumnya seperti sajak kopi senja atau puisi kopi dan rindu serta puisi kopi dan cinta.

Untuk lebih jelasnya tentang dua puisi secangkir kopi disimak saja puisinya berikut ini.


SECANGKIR KOPI PEKAT UNTUK DOKTERKU
Oleh. R. Galih Wijayanti

Dokterku...
Aku tak bisa membuat bubur seperti yang ku janjikan tadi pagi... Bukan karena aku tidak bisa memasak tapi aku tak punya cukup resep untuk membuatnya

Dokterku...
Sebagai gantinya aku racik secangkir kopi pekat untukmu, mungkin rasanya sedikit pahit tapi percayalah itu kopi terbaik untuk membuat perasaan sakit membaik

Dokterku...
Berkenankah engkau menemaniku minum kopi malam ini, di sebuah ruang damai untuk melebur kesalah pahaman bersama pasien lainnya di klinik kita tercinta?


BERBAGI KOPI
Oleh. R. Galih Wijayanti

Di setiap senja hadir menyapa hari...
Ku nikmati secangkir kopi sendiri dalam balutan jingga, sekedar menuliskan rindu di bias merahnya yang tertuju entah pada apa dan siapa?

Hingga ku temui senja yang berbeda...
Di mana aku menyadari ada banyak orang menikmati kopi dengan cara yang sama denganku...

Salah seorang dari mereka menawarkan untuk berbagi kopi..
Awalnya aku berfikir ini pasti membosankan, seperti kebersamaan pada umumnya yang hanya penuh pura-pura

Sungguh di luar dugaan, kopiku terasa lebih nikmat dari biasa...
Jika aku menikmati kopi dengan rindu tak tertuju...
Ada teman yang menikmati kopi dengan rindu pada buah hati yg tak bisa di temui

Teman yang lain menikmatinya dengan rindu pada kebahagiaan
Ada juga yang rindu pada rasa cinta karena seumur hidup ia takut jatuh cinta
Dan beberapa memiliki rindu yang sama pada ketulusan hati

Semoga kebersamaan kita tetap indah dalam menikmati rindu dalam secangkir kopi


Demikianlah tentang puisi secangkir kopi dan puisi berbagi kopi, baca juga puisi tentang kopi yang lain di blog ini yang ditulis oleh pujangga kopi atau artikel kopi dan kesehatan lainnya, semoga dua puisi kopi diatas dapat menghibur dan bermanfaat.

You Might Also Like: