Skip to main content

Sajak kopi, romansa secangkir kopi. Berbicara tentang kopi takkan pernah ada habisanya diceritakan bagi para pencinta kopi, baik dalam kata syair kopi. Maupun dalam bentuk sajak dan puisi serta karya tulis lainnya.

Begitu istimewanya kopi sehingga kata kata kopi dapat dirangkai menjadi sajak sajak kopi dan puisi kopi atau pun rangkaian syair tentang kopi yang membahas tentang kenikmatan kopi.

Apakah anda penikmat kopi atau seorang yang hobby ngopi hingga sampai di blog yang membahas seluk beluk tentang kopi dalam bentuk sajak dan syair kopi.

Jika iya, dibawah ini adalah sajak dan syair kopi disajikan dalam cerita puisi kopi dengan tema sajak romansa secangkir kopi, mengambil salah satu judul puisi dari tiga puisi kopi yang diterbitkan dikesempatan kali ini.

Adapun masing masing judulnya sajak tentang kopi dan syair tentang secangkir kopi antara lain.

  1. Puisi kidung remang-remang
  2. Puisi romansa secangkir kopi
  3. Puisi kopi dan bintang

Tanpa panjang lebar, menjelaskan tentang kopi dan kata kata indah kopi, silahkan disimak saja ketiga sajak tentang kopi dibawah ini, diawali dari kidung remang-remang berikut ini.

KIDUNG REMANG-REMANGKarya: Satria Panji Elfalah

Duduk diam dalam syahdu
Kuuntai bulir demi bulir keremangan
Lampionku yang dulu padam
Kini perlahan benderang

Langit kelabu
Ah, apa kau akan mampir sejenak?
Kusiapkan lampion-lampion untuk warnai petangmu
Bersemi di padang ilalang

Ngengat hilir mudik
Kopi dan tembĘŚkau telah kusiapkan
Untuk menemaniku bergurau bersama para ngengat
Sambil menanti kecupan tanganmu di pintu

Menit hingga jam terjun bebas
Kopiku tinggal setengah gelas
Dimanakah dirimu gerangan?
Kopiku hampir khatam

Asap membayang
Kopi telah tandas
Namun tak juga kujumpai ketukan rinaimu
Apakah kau batal datang hari ini?

ROMANSA SECANGKIR KOPIOleh : SM

Moon.. terima kasih untuk semalam
menemani sepi secangkir kopi
dan obrolan ringan tentang rindu.

Moon.. benarkah rindu itu sakit?
seperti katamu; ibarat luka karena kehilangan. Dan andaikan saja kau mengikhlaskan walau mungkin dia tak kembali, pastilah rindu takkan menghampiri.
Moon.. benarkah ucapanmu itu?

Tetapi aku merasakan dilema setelah kau menerangi hatiku untuk mencari pengganti. Bilakah kelak dia kembali, sanggupkah aku menjelaskan padanya.

Moon.. sesungguhnya aku menginginkan setia dan kepastian. Juga pendamping di sisi, berbagi rasa yang dialami.

Moon.. sungguh dia tak ada duanya, selain dirimu saja. Matanya yang indah bercahaya seperti dirimu mampu yang menerangi kalbu.

Moon.. maukah engkau mengisi luka yang menganga oleh cahayamu pada malam. Sampai dia kembali, menemani sepinya secangkir kopi.

KOPI DAN BINTANGOleh: Urs Meliala

Di ujung cakrawala kuharap bintang, terang bertandang
Jatuhkan pinta tentang gula, pada pekat kopi hitam
Di lambung malam ku eja sayap awan, menghitam garang
Jatuhkan pinta tentang bara, pada episod api silam

Seduh kopiku perlahan beku, dalam dekap lengang
Sedang laguku kian memilu, dalam decak burung hantu.

Begitulah rangkaian kata kata indah tentang puisi kopi dengan tema sajak kopi, semoga dapat menghibur bagi para pencinta dan penikmat kopi selamat ngopi dan terima kasih sudah menyimak tiga puisi tentang kopi yang kami sajikan untuk anda.

You Might Also Like: