- Puisi lintas imaji
- Puisi kopi pahit
- Puisi elegi dawai
LINTAS IMAJI
Karya: Satria Panji Elfalah
MalamMenyulam bibir mentari
Merenda langit bersama gemawan
Hingga kegelapan memeluk mesra bumi
Kopiku singgah di haluan bias gemintang
Dari buritan tembakauku menyapa
Layar putih terkembang
Sauh terangkat
Melintasi imaji
Membumbung akal
Menuju dialek-dialek rupawan
Nebula segala bahasa di galaksi andromeda
Bima sakti, iri hatinya meradang, cemburu merangkulnya
Kala aku tak singgah sejenak untuk sekadar bersajak
Di antara jemari kejora yang berekor cahaya
Bersama seutas sabuk asteroid
Bahtera angkat sauh kembali
Palung Marianna mengajakku berkisah
Tentang sepi di relung hidupnya yang memenjarakan
Tentang gulana di lekuk jiwanya yang kusut masai adanya
Kutampung bercawan-cawan air mata dinginnya
Kuseka ketika cawan-cawan itu penuh
Sajakku perlahan melinting pilunya
Perlahan, pelangi lahir
Terjatuh berdebum
Kepalaku seberat kapas
Menggeleng ke kanan dan ke kiri
Ternyata kopiku habis, tembʌkauku habis
Kopi Pahit
Oleh: Faisal Handoy
Secangkir kopi ku suruputBeraroma risau asmara
Pahit terasa batin pun tersiksa
Jikala kuterima kenyataannya
Meramu dalam semu
Mencʌmbu dalam rindu
Durjanya melalang buana
Dustanya telah menyiksa
Sedingin malam sunyi
Sesepi hati saat kau pergi
Serapuh dahan kering
Sepatahnya hati buatku terus merenung
ELEGI DAWAI
Karya: Satria Panji Elfalah
Sebuah lagu kupersembahkanPada wanita bergaun kunang-kunang
"Where are you?" dari "Gotthard"
Kuharap telingamu menyambutnya dengan segelas kopi hitam
Wanita bergaun kunang-kunang
Semasa dalam genggaman malam
Imaji penghantar elegi malam
Di antara temali nada yang kugubah
Mengunduh lentera langit
Kusandingkan bersama para kisanak di hati
Pengolah aksara tak bernada
Menjadi selaksa simfoni malam
Gundah gulana menyaru dalam nada
Bertabur rindu yang menahun
Berbalut cinta yang membutuhkan cinta
Beraroma segelas kopi Kerinci
Di malam ini aku berimajinasi
Kau akan menjamah senarku
Mematikannya seketika
Demi mendapatkan kecupan mesra di keningmu
Untuk kemudian kau simpan
Sebagai bunga tidur
Kurir mimpi yang akan membawamu
Menuju pelukku
Di keabadian
Di dermaga para gemintang berlabuh
Dalam mimpi, dalam imajinasi
Berdua, bersamaku
Demikianlah tiga puisi yang menceritakan tentang kopi, baca juga artikel tentang kopi, yang di tulis oleh para pujangga kopi dan kami rangkum di blog melulu kopi, semoga ketiga puisi kopi diatas dapat menghibir sambil menikmati secangkir kopi.