Begitu mantapnya kopi, bukan hanya soal rasa, akan tetapi di sanggup menjadi teman dikala suka duka kehidupan mengahmpiri, cukup sedih secangkir kopi, lalu nikmati pahit manis rasanya, rasakan manisa dan pahitnya agar mengerti arti kehidupan selayaknya kopi yangada pahit ada manis, namun tetap di jalani demi untuk bertahan hidup, begitu pun tentang hal hal yang lain.
Nah Bagaimana rangkaian kata kata indah tentang kopi, dirangkai dengan kata kata puisi, untuk lebih jelasnya, silahkan disimak saja puisinya berikut ini, ada dua puisi namun judul tetap sama, di tulis oleh Satria Panji Elfalah. yuk kita sima saj puisinya berikut ini.
MELIPUR LARA
Karya: Satria Panji Elfalah
Kutemukan diriku dikunyah lampu jalananTetes demi tetes kopi bersarang di dasar gelas
Menanti sesapan mesra penuntas dahaga akan kafein
Pipa cangkl0ngku sudah memanggil-manggil untuk kumanja
Di sisi jalan ini, aku menjebak diri di antara toples-toples kopi
Menikmati kesendirian dalam jahatnya asap kendaraan
Tanpa tedeng aling-aling, kecupan malam kian mesra
Imaji kian larut bersama asap cangkl0ng yang mengangkasa
Diam-diam, gemintang menyapa bersama rembulan
Mengajakku melintasi cakrawala dalam balutan selimut di peraduan
Mengiming-imingiku dengan igauan syahdu
Menggigit manja kelopak mata
Tidak!
Kopiku belum tandas
Tembʌkaʋku pun belum lenyap
Biarkan aku di sini sejenak!
Dengan segelas kopi dan tembakau ini
Aku mampu melipur lara dan memendamnya sejenak
Meskipun kelak ia akan kembali
Namun setidaknya biarkan aku tersenyum sedikit
Kala tiada peluk yang menjumpai
Segelas kopi mampu menghangatkan dinginnya kepiluan
Kala tiada peluk yang menanti
Tᥱmbʌkau mampu melarutkan napasku yang tersengal
Biarkan aku di sini
Sejenak
Dalam kesendirian
Bersama segelas kopi dan tᥱmbʌkau
MELIPUR LARA (2)
Karya: Satria Panji Elfalah
Lara menepiDi keremangan malam
Tempat lentera beradu
Bersama dinginnya malam
Lara menjamah
Perlahan menjumpai jemari
Lentera meredup
Kegelapan perlahan mengetuk di daun pintu
Segelas juwita legam menyapa
Aromanya yang kental menggʌgʌhi rongga hidung
Tᥱmbʌkau mengulurkan lengannya untuk kulinting
Kelembutannya meluruhkan lara perlahan
Kopi dan tᥱmbʌkau
Di kala kesunyian menyanyikan nada-nada minornya
Pelipur lara di antara sorak sorai gulana
Karamkan jiwa dalam selendang putih
Aku takkan beranjak
Paling tidak untuk beberapa jam
Biarkan aku hanyut dalam genggaman malam
Dengan segelas kopi dan berlinting-lintng tᥱmbʌkau
Demikianlah puisi tentang kopi, melipur lara, simak juga puisi kopi atau artikel kopi yang ada di blog melulu kopi, semoga puisi tentang kopi diatas dapat menghibur bagi para pencinta kopi, atau anda yang menykai rangkaian kata kata indah kopi. terima kasiih sudah berkunjung.