Dan puisi kopi yang diupdate di kesempatan ini adalah tema puisi senja yang mendung dan secangkir kopi, yang tentunya puisi-puisi ini terinspirasi dari kopi. dan adapun masing masing judul puisi kopi yang di bagikan ini antara lain:
- Puisi mimpi secangkir kopi
- Puisi senja mendung di secangir kopi
- Puisi senyum manis di sebrang tugu
MIMPI SECANGKIR KOPI
Oleh: Kang Asep
Suatu hariAku ingin kembali
Bukan di tengah keakuan paling huru-hara
Atau di antara bising kendaraan lapis baja
Aku ingin kembali
Bukan di antara mata dengan busur di pundaknya
Bukan pula di tengah sangka dan duga
Aku ingin kembali
Bukan di antara pondasi-pondasi kehilangan tanah
Bukan pula di antara galian-galian tak bertuan
Aku ingin kembali
Bukan di tikungan patah menurun
Atau di putaran menanjak bergelombang
Ya
Aku akan kembali
Pada halaman " rinduku yang utuh "
Yang di dalamnya mengalir doa milik ibuku
Suatu hari
Aku akan kembali
Menuntaskan mimpi secangkir kopi
Jakarta, 03 Maret 2018
SENJA MENDUNG DI SECANGKIR KOPI
Karya: Chinta Mutiara Senja
Sekelebat hebat anganmu menyapaKopi hitam pekat mengecup aroma
Gejolak bernuasa sendu kelabu asa
Ketika asap mengepul elegan asmara
Seteguk 'ku resapi rindu hangatnya senja
Oh! Kopi membuat 'ku tertandang
Menatatap penuh gelora cinta
Antara hampas dan gula
Mengikat kasih di jingga mendung
Memahat keabadian suci hati kita
Bandung, 4 Maret 2018
Senyum Manis di Sebrang Tugu
Oleh: Bara
Bola api riang memancarkehangatan begitu memagar
dingin pagi tersadar
manis menyambut dan memudar
Secangkir kopi di sudut meja
kepulan asap menanti jeda
bincang kata menakar makna
di mula hari suasana kota
Sebuah lagu mengalun syahdu
mengiringi tatap di sebrang tugu
bayangan lesat coba mengganggu
semanis rupa masih terpadu
Desah memanjang senyum terpandang
gerai hitam lembut menendang
degup di dada kian mengencang
merajuk hasrat tak ingin pulang
Indonesia 11 Maret 2018
Demikianlah puisi senja mendung dan secangkir kopi, baca juga artikel kopi yang lain atau kata kata kopi yang ada di blog kopi ini, terima kasih sudah membaca puisi diatas.