KOPI MEMBAKAR
OLEH :SIAMIR MARULAFAU
jangan di kau membakar diriku di dalam secangkir kopidi kau suguhkan pada malam hari
laraku akan tersayap sepanjang tahun
tak akan ada angin spoi menghembus rasa pedihku
sementara kulitku berlumuran cairan nanah tak menentu
tegakah di kau dolar-dolar menggila berenang di dalam cangkir kopi panas sepanas sinar mentari
tak akan ada tempat teduhku
dengan air mata berlinang mencari nafkah ke sana sini
sementara tempatku di kau gusur
lahan-lahaku dibenamkan jadi gedung pencakar langit
mata pencaharianku tersendat di tong sampah dengan siraman air kopi panas
sungguh nasib malang tak meraih bintang bercahaya
di malam hari sepi sesepi kuburan
di sana tak akan ada lawan bercerita
dahsyatnya kehidupan melarat sampai ujung dunia
itu pun tak akan ada yang perduli
kucing dan anjing pun masih melirik tuannya diterpa api panas
sementar di kau tak tenggang rasa
tak akan tenggang kepedihan semua umat
mengulurkan tangan di atas awan
di kala awam tak berdaya
hanya merintih kelaparan di bawah jembatan gantung tiada tara
sungguh pedih perih lukaku makin terbakar
tak akan ada obat penenang dalam hati bergejola
sekian lama kutahankan dalam renungan kemiskinan
syairku di jananan akan bertempur membias pada setiap umat
sm/04/09/2015@siamir
Demikianlah puisi kopi membakar, baca juga puisi kopi yang lain di blog melulu kopi, atau artikel tengan kopi. terimaksih sudah memyimak puisi di atas yang di tulis oleh seorang pujangga kopi.